Premier League adalah liga sepak bola tertinggi di Inggris, dimana 20 klub bersaing dalam sistem promosi dan degradasi dengan English Football League (EFL). Liga ini didirikan pada 20 Februari 1992 setelah keputusan klub-klub Divisi Satu untuk memisahkan diri dari English Football League.
Premier League mendapat keuntungan besar dari kontrak hak siar televisi yang bernilai miliaran poundsterling, membuatnya menjadi liga olahraga paling banyak ditonton di dunia. Menurut CEO Premier League, “Liga Premier mampu menarik minat pemirsa dari seluruh dunia, memberikan hiburan dan kompetisi yang sengit bagi penggemar sepak bola.”
Dalam wawancara terpisah, Manajer Manchester United, David Moyes, mengatakan, “Premier League adalah tantangan terbesar dalam karier seorang manajer. Setiap pertandingan adalah ujian nyata bagi kualitas dan ketahanan tim.
Ini adalah liga yang penuh gairah dan persaingan ketat, di mana setiap klub berjuang keras untuk memenangkan gelar.” Premier League bukan hanya liga yang dinikmati oleh penduduk Inggris, tetapi juga menarik minat penggemar sepak bola di seluruh dunia dengan pertandingan yang menarik dan atmosfir yang menggugah semangat.
Sejarah Liga Primer Inggris
Pada akhir 1980-an, sepak bola Inggris mengalami masa suram dengan stadion yang memburuk, hooliganisme yang merajalela, dan klub-klub Inggris dilarang berkompetisi di level Eropa setelah tragedi Stadion Heysel pada 1985.
Namun, pergantian dekade ke tahun 1990-an mulai menandai perubahan tren ini. Pada saat yang sama, klub-klub besar Inggris mulai beralih menjadi entitas bisnis dengan menerapkan prinsip-prinsip komersial untuk memaksimalkan pendapatan.
Perubahan ini mencakup negosiasi hak siar televisi yang meningkat, dengan klub-klub top memperoleh sebagian besar pemasukan. Pembicaraan antara perwakilan klub besar dan perusahaan televisi pada 1990-an menjadi titik awal munculnya Premier League, yang didukung oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sebagai otoritas tertinggi untuk mengawasi liga baru tersebut.
Sebagaimana diungkapkan oleh Greg Dyke, mantan managing director London Weekend Television (LWT), dalam sebuah wawancara, “Pertemuan itu bertujuan untuk membuka jalan bagi pemisahan dari The Football League.
Dyke percaya bahwa akan lebih menguntungkan bagi LWT jika hanya klub-klub besar di negara tersebut yang ditampilkan di televisi nasional.” Ini menandai awal mula transformasi signifikan dalam struktur sepak bola Inggris menuju apa yang kemudian dikenal sebagai Premier League. Melalui perubahan ini, klub-klub top berhasil memperoleh kontrol lebih besar atas pendapatan mereka dan mengubah lanskap sepak bola Inggris secara fundamental.
Baca juga: Gary O’Neil Menepis Rumor ke Manchester United, Fokus pada Wolves
Sistem Kompetisi
Premier League dikenal sebagai kompetisi yang sangat ketat dan berbeda. Menurut Antonio Conte, pelatih terkenal, Premier League seperti bermain olahraga yang berbeda jika dibandingkan dengan liga lain. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi di dalamnya. Luis Suarez juga menambahkan bahwa di Premier League, sulit untuk memprediksi hasilnya karena selisih antar tim sangat tipis.
Dalam Premier League, terdapat 20 klub yang saling berkompetisi dari bulan Agustus hingga Mei. Setiap klub akan bertanding melawan yang lain sebanyak dua kali, sekali di stadion mereka sendiri dan sekali lagi di stadion lawan, total 38 pertandingan.
Skema poinnya sederhana, tiga poin untuk kemenangan, satu poin untuk hasil imbang, dan tidak ada poin untuk kekalahan. Klub-klub diberi peringkat berdasarkan jumlah total poin, selisih gol, dan jumlah gol yang dicetak. Jika masih seimbang, pertandingan head-to-head antara kedua tim yang seimbang akan dipertimbangkan.
Sistem promosi dan degradasi juga diterapkan antara Premier League dan EFL Championship, dengan tiga tim terbawah di Premier League terdegradasi ke Championship, dan dua tim teratas dari Championship dipromosikan ke Premier League.
